INILAH KENAPA FERNANDO ALONSO SELAMAT DARI INSIDEN GP AUSTRALIA
Udah denger atau nonton kan F1 di Australia kemarin ? ya selain beriata yang mengejutkan soal Rio yang ditunggu - tunggu oleh masyarakat Indonesia yang pada akhirnya tidak bisa mencapai finish karena kendala pada mesinnya. Ada berita mengejutkan lainnya yaitu insiden kecelakaan yang melibatkan pembalap McLaren, Fernando Alonso. Kecelakaan hebat yang dialaminya di GP Australia, Minggu (20/3) yang berlangsung di Sirkuit Albert Park, Melbourne menimbulkan banyak pertanyaan. Kenapa juara dunia dua kali Formula 1 tersebut bisa selamat tanpa mengalami luka yang parah ?
Jika dilihat dari video diatas nampaknya mobil yang dikendarai oleh Fernando Alonso, McLaren MP4-31 terbang usai menabrak ban kiri mobil Esteban Guiterrez sebelum menghantam pagar pembatas dan terjembab di gravel. Kerusakan yang ditimbulkan bisa dibilang parah dimana MP4-31 Alonso terbelah dua. Namun, hebatnya pria asal Spanyol tersebut keluar dan hanya mengalami sedikit nyeri dibagian punggung. Meski Alonso harus mundur dari balapan tanpa sanggup menggapai garis finish.
"Saya sangat beruntuk hari ini. Kecelakaan itu sangat mengerikan. Standar keselamatan di F1 adalah alasan mengapa saya masih hidup.". Ucap Alonso yang masih gemeteran.
Alonso harus berterimakasih kepada sasis mobil Formula 1 saat ini. Seperti mobil paling modern dan pesawat terbang pada umumnya, mobil F1 dirancang dari konstruksi bodi monokok. Model sasis yang terbuat dari karbon fibre yang paling kuat ini menjadikan kokpit sebagai kesatuan sel terkuat, dimana bagian - bagian seperti mesin dan suspensi depan menempel langsung dengan sasis. Karena menyatu dengan bodi mobil (unibody), efek nggak cuma dapat meningkatkan tingkat ekonomis bahan bakar, tetapi juga membuat ruang kabin lebih aman saat terjadi benturan yang sangat keras.
Dengan sasis monokok, tiap mobil Formula 1 dibekali dengan cangkak keselamatan atau survival cell. Prinsip dasar kerja cangkang survival adalah mempermudah pembalap keluar dari kokpit dalam waktu yang singkat. Cangkak alias tub tersebut harus bisa menyelamatkan pembalap dari benturan depan, samping, belakang serta mobil terguling hingga roll hoop harus benar - benar kuat. Pembalap harus mampu keluar sendiri dalam waktu lima detik, termasuk melepas sabuk pengaman dan stir mobil demi menghindari munculnya api dadakan dan itu yang dilakukan oleh Alonso. Jika lebih dari 5 detik, mobil F1 dianggap tidak aman. Cangkak survival harus memiliki luas 50Cm menghadap ke stir dan 30Cm menghadap ke pedal gas mobil. Temperatur di dalam cangkang ini pun harus berada di rata - rata 50 derajat celcius.
Sejak awal 70-an, dimensi kokpit mobil F1 dari masa ke masa makin luas. Yap, tujuannya agar pembalap bisa leluasa keluar dari mobilnya usai mengalami kecelakaan. Untuk sekarang, FIA selaku penggarap F1 sudah menentukan ukuran dimensi dari kokpit F1. Kokpit F1 harus memiliki panjang sekitar 850 milimeter dengan lebar 350 milimeter ke arah pedal dan 450 milimeter ke arah stir. Bagian belakang kokpit harus memiliki ketinggian sudut minimal 16 derajat, untuk mengurangi resiko mobil terbang di atas mobil lainnya seperti yang dialami oleh Romain Grosjean di GP Belgia 2012 lalu.
Dalam kasus kecelakaan Fernando Alonso, mobil berputar 180 derajat di udara sebelum mendarat terbalik di gravel. Di sinilah fungsi roll over hoop bermain. Berada di atas dinding belakang kokpit, Rooll-Over-Hoop bakal mencegah kepala pembalap menghantam langsung ke tanah saat mobil terbang dan keadaan terbalik. Dengan itu, resiko cedera kepala bisa dihindari.
Sejak tahun 1999, FIA membuat regulasi keselamatan untuk desain kursi pebalap yang terpisah. Harus terbuat dari plastik yang dijahit dengan kulit, kursi pembalap tidak boleh menyatu dengan bodi kokpit. Tujuannya jika terjadi kecelakaan yang membuat pembalapnya tidak sadarkan diri, ia dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman tanpa harus melepaskannya dari kursi balapnya. Hal ini meminimalisir kemungkinan resiko kerusakan tulang belakang sang pembalap. Sabuk pengaman di kursi pembalap untuk model F1 sekarang pun mengalami perubahan. Dimana, sabuknya hanya memiliki 6 titik ikatan yang dapat dilepas hanya dengan satu gerakan tangan.
Nah, itu dia berbagai fitur keselamatan F1 yang memungkinkan pembalap yang mengalami kecelakaan airbone seperti kasos Alonso dapat keluar lebih cepat dan taktis. Bahkan, beberapa tahun lalu meskipun sudah bisa dibilang aman, para pembalap sempat ingin melakukan boikot jika keselamatan tidak ditingkatkan. Sejak itu pula standar keselamatan dan penyelamatan pembalap dari jet darat terus bertambah tiap tahun.
0 komentar:
Post a Comment