MASIH MELAKUKAN HAL INI PAS MARAHAN SAMA TEMEN? KEDEWASAANMU PATUT DIPERTANYAKAN.
Kita semua pernah jadi anak - anak, jadi jiwa anak - anak akan tetap menjadi bagian dalam diri kita. Saat masih anak - anak punya banyak teman bermain itu kebahagiaan, karena lebih banyak variasi permainan yang bisa dilakukan jika memiliki banyak teman. Semakin dewasa kita lebih selektif dalam berteman, karena kepribadian seseorang sudah terbentuk, dan tidak setiap kepribadian bisa cocok dengan kepribadian yang lain.
Kepribadian teman kita yang kita anggap cocok dengan kita pun belum tentu menjamin keakuran. Perbedaan cara pandang dan jalan pikiran itu wajar, namun terkadang kita sangat ngotot mempertahankan opini kita hingga menimbulkan perseteruan, bahkan dengan teman dekat sekalipun. Dulu saat masih anak - anak wajar kalau bertengkar dengan teman sampai nangis ngadu ke guru atau orang tua. Tapi ketika sudah dewasa lucu rasanya kalau bertengkar sampai nangis di tempat umum dan ngadu ke orang tua. Kita sudah tidak sekanak - kanak itu, tapi tetap saja ada tingkah kita yang tidak bisa dibilang dewasa.
1. SALING MENDIAMKAN
Ini yang paling umum terjadi. Ini adalah sifat yang paling kekanak - kanakan. Nggak ada yang mau mulai bicara dan nggak bakal ada yang punya inisiatif untuk segera menemukan solusi. Kalau sudah seperti ini mau sampai gajah bisa main loncat tali pun, nggak ada kata 'baikan'. Jadi, cobalah untuk memulai bicara dan mengeluarkan unek - unek kalian. Nggak akan ada yang selesai kalo nggak ada yang mulai.
2. MENCARI TEMAN BARU
well, kita bebas berteman dengan siapapun, tapi... jangan sampai melupakan teman yang lama. Ingat masa - masa susang senangn yang pernah kalian alami. Tindakan seperti ini seolah kita berkata "Lihat! aku masih bisa punya teman lain!". Ini nggak baik, karena akan menyakiti teman lama, dan mungkin membuatnya merasa dibuang. Jujur saja kalian juga akan sakit hati jika teman kalian punya teman baru yang bisa diajak bercanda dan tertawa akrab. Di sisi lain juga akan membuat teman barumu salah paham dan menganggapmu hanya menjadikan si teman baru ini pelarian semata. Malah ruwet kan jadinya.
3. SALING MENGHINDARI
Ini sih ujungnya bakal memutus tali silaturahmi. Ingin makan di kantin tapi pas mau sampai di kantin lihat si teman yang juga lagi disana, terus kamu puter balik karena males ketemu dia. Yaiyalah, siapa yang nggak males kalau ketemu orang yang bikin kamu kesel, mending kelaparan. Ini kamu seperti menyiksa diri kamu dua kali. Kelaparan dan semakin merenggangkan tali silaturahmi. Laparnya si nanti kalau pulang kerumah terus makan juga bakal ilang, tapi gimana sama tali silaturahmi yang nyaris putus? Bisa - bisa kamu dimarahin Tuhan.
4. BUANG BARANG - BARANG PEMBERIAN
Saling ngasih hadiah sesama teman itu kan hal yang lumrah. Bukan cuma pacar yang bisa saling kasih hadiah. Tapi kalau lagi musuhaan gini barang - barang pemberiannya jadi bikin kamu keinget masalah kalian dan bikin kamu badmood. Terus barangnya mau kamu kemanain? Dibuang? Duh, udah kayak habis putus sama pacar aja. Tapi emang kalau udah temenan lama dan deket kadang rasanya udah kayak punya belahan jiwa. Jangan dibuanglah. Jadikan itu sebagai media untuk mengingat masa - masa bahagia kalian bersama.
5. CURHAT SANA-SINI
Ini biasanya dilakuin sama cewek. Ketika orang - orang tiap hari lihat kalian bersama dan tiba - tiba pisah dan jarang sama - sama lagi pasti banyak yang bertanya - tanya. Kadang secara nalurilah kamu emang butuh teman curhat. Alhasil siapa aja yang nanya "Kamu sama si anu kok jarang bareng lagi sih?", mulut kamu langsung kayak keran bocor. Nyeritain semua unek - unek kamu tentang si dia. Masalahnya, kamu bercerita dari sudut pandang kamu. Jadi, kamu bercerita seolah - olah kamu yang paling benar dan si temanmu inilah antagonisnya. Curhat boleh, tapi sama orang yang tepat. Satu - dua orang aja yang dicurhatin, jangan se-RT. Masalah kamu itu bukan konsumsi publik.
Bicarakan masalah kalian meski nanti kalian harus mengeluarkan semua bentuk emosi kalian dan meski harus sampai menangis meraung-raung. Menangis bersama dengan hati yang lega jauh lebih baik daripada tertawa saat terpisah dan dengan hati yang berat.
0 komentar:
Post a Comment