KETUA BPK - HARRY AZIS SUDAH BERBOHONG
Menurut sang Ketua BPK dia diminta oleh anaknya usai pernikahannya dengan warga negara Chili untuk mendirikan perusahaan tersebut.
Sebelumnya, Harry mengaku memiliki dan mendirikan perusahaan di Panama usai menikahkan anaknya dengan warga Chili.
Tau nggak anaknya nikah kapan ?
Akad nikah dengan saksi Gubernur BI Agus Martowardoyo waktu itu tanggal 10 Agustus 2014. AKAD lho ini. AKAD, AKAD NIKAHNYA 2 tahun lalu.
Kalo resepsi masih bisa lah berkelit 4 tahun karena si Mina ini ga bisa pulang. Sumbernya dari blog dia sendiri blog Harry
Wow, perusahaan berdiri tahun 2010 usai anaknya dengan orang Chili di tahun 2014. Ini inception banget kan.
Tambahan : Denger langsung pernyataan Harry di sini :
Mina Azhar anak Harry Azis ini kelahiran tahun 1988. Pada tahun 2010 dia ambil S1 di
한국과학기술원(KAIST) / Korea Advanced Institute of Science and Technology
Bachelor of Science (B.Sc.), Industrial Engineering
2008 – 2011
Activities and Societies: KISA, KAIST INA
Bachelor of Science (B.Sc.), Industrial Engineering
2008 – 2011
Activities and Societies: KISA, KAIST INA
Sumber : link sumber
Pada saat itu sang anak kuliah di Korea. Universitasnya di 291 Daehak-ro, Yuseong-gu, Daejeon, South Korea. Jadi menurut Harry sang anak yang masih umur 22 tahun, lagi ambil S1 ngomong ke bapaknya 'Pa, kita bikin Shell Company yuk di Panama dengan bantuan Mossack Fonseca'.
WTF?
Nambah lagi, kalo lu googling dikit bisa nemu juga informasi mengenai suaminya. Pada tahun 2010 dia juga lagi di Korea. Dan setelah baca - baca info suami istri ini berdua kayaknya mera ini melakukan banyak Penelitian Ilmiah untuk Universitas mereka (izin, biaya, dan paten sudah diurus oleh Universitas kalo di luar negeri), bukan pengusaha.
Buat apa mereka minta Harry untuk membentuk Shell Company? Sejujurnya saya merasa Harry ini udah nyeret - nyeret anaknya buat nyelamatin diri dia sendiri.
__________________________________________________________________________________
FEE UNTUK BIKIN OFFSHORE COMPANY DENGAN MOSSACK FONSECA
'The whole process would take only a few days, Watson said, and my costs would be negligible : About $1,200 to incorporate my shell, $300 to cover government fees.'
Jadi registrasi awal dan biaya paperwork totalnya $1500 USD
dan ada biaya yang harus dibayar tiap tahun : sumber
'Law firms also charge another annual fee of around $1000'
Jadi selama 5 tahun, dari 2010-2015, Harry Aziz mengeluarkan kira-kira $6500 USD untuk offshore company miliknya agar terdaftar dengan bantuan Mossack Fonseca.
Buat apa dia buru-buru di tahun 2010 bikin offshore company ? Disaat dia adalah Wakil Ketua Komisi XI DPR yang membidangi Keuangan, dan sang anak sedang mengambil S1 Teknik Industri di Korea (baru semester 3 atau 4 pada saat itu)? Dan buat apa dibayar terus annual fee ke Mossack Fonseca selama 5 tahun untuk menyimpan registrasi perusahaan tersebut kalau menurut Harry tidak dipake sama sekali, padahal dia tahu bikin lagi cuma butuh waktu beberapa hari.
Belum lagi masalah alamat korespondensi :
Room 1307-8, Dominion Center, 43-59 Queen's Road East, Wanchai
Silakan googling, ada berapa puluh perusahaan make alamat itu. Itu hub yang bertugas untuk mengirimkan semua surat-surat offshore company tersebut kepada pemiliknya yang entah ada dimana. Itu ada lagi feenya.
Logis gak sih? Ngapain daftarin perusahaan buat anak, menggunakan sebuah Law Firm di Panama, terdaftar di British Virgin Island, dengan alamat korespondensi di Hong Kong, sementara dia sendiri tinggal di Indonesia dan anaknya saat itu di Korea Selatan.
SUMUR
0 komentar:
Post a Comment