140 MILYAR UNTUK WEBSITE REVOLUSI MENTAL? 5 HAL INI LEBIH PENTING
Selama sepekan terakhir, situs revolusimental.go.id yang baru saja diluncurkan Puan Maharani (Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) telah menjadi bahan olok - olok pengamat dan pengguna Internet di Indonesia. Karena selain ditenggarai mirip dengan situs milik Obama, situs ini juga sudah ambruk diserang hacker sehingga gak bisa dibuka. Dan yang paling mencengankan adalah, biaya Developing situs ini dipercaya senilai Rp 140 Milyar itu samadengan Rp 140 RIBU JUTA. WOW...!!
Lagian, berapa besar sih pengguna internet di Indonesia, apakah mereka
yang jauh di pedalaman bakal merasakan manfaat situs tersebut. Jangankan
internet, dapat listrik aja sulit. Daripada bikin situs yang
ujung-ujungnya mati, lebih baik kita apakan uang 140 miliar tersebut.
Yuk, kita kasih usul ke Ibu Puan Maharani.
1. UANG SEBANYAK Rp 140 MILYAR UNTUK MEMBANGUN 280 SEKOLAH DI DAERAH - DAERAH TERTINGGAL
Dengan asumsi biaya pembangunan sekolah sebesar Rp. 500 juta, uang yang
digunakan untuk situs Revolusi Mental bisa dipakai untuk membangun 280
sekolah di daerah tertinggal. Lagipula tujuan revolusi mental juga
menyasar pada pembangunan SDM, bukan?
2. Rp 140 MILYAR UNTUK MEMBANGUN 70 PUSKESMAS BERKUALITAS.
Jika pembangunan satu Puskemas menelan biaya Rp. 2 miliar, maka boom!, 70 Puskesmas megah akan berdiri dan siap melayani masyarakat di pedesaan.
3. RUMAH IBADAH
Bayangkan berapa banyak masjid, gereja, pura, vihara dan pusat peribadatan lain yang bisa kita bangun dari 140 miliar.
4. Rp 140 MILYAR UNTUK MERANGSANG PERKEMBANGAN EKONOMI
Uang sebanyak itu bisa disalurkan kepada Kelompok Tani/Nelayan, UKM, atau bahkan ke startup (hehehe) yang membutuhkan. Lagipula, bukankah pemerintah sendiri yang bilang kalau perekonomian kita sedang lesu?
5. SEKOLAH REVOLUSI BUAT ANGGOTA DPR!
Daripada menghabiskan ratusan miliar untuk bikin situs yang gak jelas,
dan hingga saat tulisan ini dibuat (28/8) masih mati, mending uang
digunakan aja untuk merevolusi mental pejabat negara serta anggota
legislatif. Biar mentalnya gak kayak kerupuk, mudah goyah dan melempem.
Jadi "MENTAL SIAPA YANG PERLU DIREVOLUSI?"
0 komentar:
Post a Comment