Monday, April 25, 2016

SEDIAKAN RUSUN TAPI DITOLAK, AHOK : BURUH MINTA GAJI BESAR UNTUK BELI MOTOR - LABOURDAY


Jakarta - Jelang Hari Buruh Sedunia (May Day) yang jatuh pada 1 Mei mendatang, Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mengaku bingung melihat buruh masih berdemo. Padahal menurut Ahok, buruh di DKI sudah cukup banyak mendapat bantuan termasuk rusun dengan harga sewa murah.

"Lagian orang ngapain demo ? Sekarang gaji bagus, UMP sesuai. Kalau kamu buruh daftari gaji kamu ke Bank DKI, naik bus seluruh Jakarta nggak bayar lho. Anak anda pun kalau memang nggak sanggup, (buruh punya) anak banyak, dikasih KJP (Kartu Jakarta Pintar)," ungkap Ahok. Hal tersebut disampaikannya di Gedung Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2016). Ahok pun menyebut Pemprov DKI sudah menyediakan rusun bagi buruh, namun lagi - lagi tawaran itu tidak laku.

"Kita juga lagi siapin rusun buruh, kamu (buruh) aja nggak mau tinggal. Jadi mau apa lagi ? Kita harus siapin apa ? Beli beras juga murah, gula murah, minyak sayur murah, tinggal tungguin tahun ini kita punya food station," tuturnya. Sehingga menurut Ahok sebenarnya sudah tidak ada lagi alasan Buruh melakukan demo. Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menuding para buruh yang menuntut kenaikan gaji hanya untuk membeli barang - barang di luar kebutuhan primer. Bahkan ia curiga isu perluasan zona pelarangan pemotor pada 1 Mei 2016 adalah salah satu upaya tertentu untuk mengumpulkan massa demo buruh.

"Jadi enggak ada alasan. Menurut saya cari alasan aja supaya demo (ajak) pemotor kan. Ini suudzon aja. Jadi ngotot minta gaji besar untuk beli motor," tuding Ahok. Dalam beberapa kali demo, memang terlihat sejumlah buruh yang membawa motor sport mahal. Seperti Kawasaki Ninja RR, Honda NSR, dan lainnya. Terkait rusun buruh, Ahok mengaku siap membangunnya di berbagai daerah.

"Di mana aja, tanah kita cukup. Itu yang Rawa Bebek kan buat buruh sebetulnya, enggak ada yang mau. Saya nggak tau. Kita mau beli tanah lagi dekat - dekat Cilincing karena dekat lobistik KBN (Kawasan Berikat Nusantara), buat buruh juga," sebut Ahok. Ahok mengatakan, para buruh tak mau pindah ke rusun karena takut jika disurvei maka indikator Kebutuhan Hidup Layak (KHL) nya menjadi turun. Sebab selama ini buruh meminta kenaikan gaji dengan alasan harus membayar sewa tempat tinggal dengan harga mahal di Jakarta.

"Kan sekarang dia ngotot gaji gara - gara sewa rumah mahal. Padahal kan kita kasih sewa yang murah. Buat apa gaji besar kalau bahan pokok, tempat tinggal, transport mahal? Jadi bukan soal gaji besar atau kecil, (tapi) sisa berapa gajinya dari KHL," beber Ahok.

"Itu yang lebih penting sehingga produktivitas bangsa ini baik. Kamu (buruh) boros maksa orang naikin gaji, perusahaan engga bisa bersaing dengan luar negeri. Kamu juga miskin terus. Kenapa kita enggak buat baik?" pungkasnya. sumur

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2017 MBLOGOBLOG